HOME PARIWISATA KABUPATEN PADANG PARIAMAN
- Kamis, 10 November 2016
"Basapa" Jadi Ikon Pariwisata Padangpariaman

Parit Malintang (Minangsatu) - Dinas Pariwisata Sumatera Barat (Sumbar), akan menjadikan tradisi "Basapa" sebagai ikon Kabupaten Padangpariaman dengan menjadikannya wisata religi.
"Kami telah meninjau beberapa daerah dan Basapa memiliki potensi untuk dijadikan wisata religi," kata Kepala Seksi Promosi Konvensi Hisentif Even dan Minat Khusus Dinas Pariwisata Sumbar, Riza Chandra saat konferensi pers di Padangpariaman, Kamis.
Ia mengatakan jatuhnya pilihan pada "Basapa" karena tradisi tersebut memiliki potensi yang tidak ada di daerah lain sehingga diperlukan usaha agar potensi tersebut dapat dimanfaatkan dengan maksimal.
Selain itu, lanjutnya, kegiatan tersebut diselenggarakan setiap tahun serta dapat mendatangkan wisatawan yang ingin menyaksikan atau mengikuti tradisi "Basapa".
"Oleh karena itu kami berupaya mempromosikan kegiatan Basapa sehingga mendatangkan wisatawan lebih banyak," ujarnya.
Ia menambahkan apabila Basapa nantinya bisa dijadikan ikon Padangpariaman maka kegiatan tersebut juga dijadikan ikonnya Sumbar di bidang wisata religi.
Sementara itu, Bupati Padangpariaman Ali Mukhni mengatakan untuk mempersiapkan kegiatan Basapa sebagai ikon daerah tersebut pemerintah kabupaten (Pemkab) telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU).
"Saya telah memerintahkan Dinas PU untuk menghitung anggaran guna membenahi Nagari Ulakan Kecamatan Ulakan Tapakis yang merupakan pusat dari Basapa tersebut," katanya.
Selain itu, karena Basapa terbagi dua yaitu Sapa Kecil dan Sapa Besar yang jaraknya satu minggu maka dalam waktu tersebut pemkab mengisinya dengan kegiatan Islami.
Kalifah ke-15 Syekh Burhanuddin Heri Firmansyah mengatakan Basapa berasal dari kata Safar sebagai peringatan meninggalnya Syekh Burhanuddin.
"Syekh Burhanuddin sendiri merupakan tokoh yang telah menyebarkan agama Islam di Minangkabau," katanya.
Ia mengatakan tradisi Basapa dilakukan dengan tiga kegiatan yaitu pertama mendatangi Masjid Tuo tempat Syekh Burhanuddin mengajar ilmu agama Islam.
Kegiatan kedua yaitu dengan mendatangi barang-barang peninggalan Syekh Burhanuddin dan yang ketiga melakukan ziarah ke makam syekh tersebut di Ulakan Tapakis.
"Pada tahun ini Basapa diselenggarakan pada 16 November dan umat Islam akan beribadah dan berdoa di lingkungan makam Syekh Burhanuddin," ujarnya.(*)
Editor :
Tag :#padangpariaman #Sumbar
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
SANDIAGA UNO, APRESIASI EMPAT DESA DI SUMBAR MASUK 50 BESAR ADWI, SIMBOL KEBANGKITAN PARIWISATA
-
BEKAS TAMBANG PASIR ILEGAL ITU, DIRESMIKAN GUBERNUR SUMBAR JADI TAMAN EKOWISATA BERBASIS AIR
-
TUO TABUIK MINTA PEMERINTAH COPOT FOTO "RITUAL" DI RUMAH TABUIK
-
UPAYA MELINDUNGI BAHASA ABORIGIN DI TENGAH ARUS GLOBALISASI
-
SEPAK TERJANG BUPATI ANNISA: MEMBANGUN PERADABAN DHARMASRAYA LEWAT PENDIDIKAN
-
DARI SUMATERA BARAT UNTUK INDONESIA: 80 TAHUN SUMATERA BARAT (1 OKTOBER 1945 - 1 OKTOBER 2025)
-
TENSI POLITIK OLAHRAGA NAIK JELANG MUSORPROV KONI SUMBAR, UPAYA INTERVENSI MENGKRISTAL
-
REQUISITOIR JPU KASUS PEMBUNUHAN BERENCANA TANAH DATAR: TUNTUT PIDANA MATI